Halaman


Glitter Words

Senin, 12 Maret 2012

Perusahaan Distro C59


A.     A.SEJARAH BERDIRINYA PABRIK C59
Berawal dari keberanian pasangan Marius Widyarto Wiwied (owner C59) dan Maria Goretti (istri dari Mas Wiwied), yang membeli satu mesin jahit dan dua mesin obras, uang yang merupakan hasil dari menjual kado pernikahan mereka pada 12 Oktober 1980 silam, didirikanlah perusahaan C59 yang kemudian pada setiap tanggal tersebut diperingati hari Ulang Tahun C59.
Nama perusahaan C59 sendiri berasal dari alamat rumah, dimana Pak Wiwied dan Ibu Maria pertama kali tinggal, yaitu Jl.Caladi No.59 Bandung. Pada awalnya bisnis C59 pertama kali adalah melayani pesanan T-shirt bergambar yang pada masa itu teknik pengerjaannya masih manual, belum menggunakan computer.
Baru pada tahun 1985, C59 mulai menunjukan keunggulan dari segi bahan T-shirt, jenis sablon, dan teknik pisah warna hingga produknya dapat dikenal di Bandung dan Jakarta.
Tahun 1990, C59 semakin berkembang dengan membangun pabrik dan fasilitas modern, bersamaan dengan dibangunnya took retail (showroom) yang pertama di Jl.Tikukur No.10.
Periode 1993-1994 C59 berdiri secara sah sebagai perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan Bpk.Marius Widyarto Wiwied, sebagai Direktur Utama (hingga saat ini), yang dilanjutkan dengan melakukan ekspansi kebeberapa kota di Indonesia, dengan mendirikan took sendiri dan menjalin kerja sama dengan Ramayana Depart.Store sebagai saluran distribusi yaitu : Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, Ujung Pandang, Lampung, Malang.
Tahun 1996, C59 memperoleh penghargaan Upakarti untuk kategori Usaha Kecil Menengah (UKM).
Tahun 1999, PT.C59 memenangkan penghargaan internasional Merit Award untuk kategori tema : Kalender Terbaik (Best Calender Theme).
Tahun 2000, pada usia ke-20 C59 mulai memasarkan produknya ke Eropa Tengah seperti : Ceko, Slovakia dan Germany). Sedangkan untuk mengembangkan pasar lokal nasional C59 menjalin kerja sama dengan Matahari Department Store. Konsep dan varian produknya juga berubah dari “Basic T-shirt” atau kaos oblong menjadi “Fashion Apparel” dengan segmentasi kalangan remaja usia 14-24 tahun.
Tahun 2001, C59 memperoleh peringkat pertama di ajang penghargaan Enterprise 50 (50 UKM Nasional Terbaik) yang diselenggarakan oleh Accenture dan Majalah SWA
Ketika tahun 2002-2003, PT.Caladi Lima Sembilan andil peran dalam trend para kawulamuda, dengan mengadakan C59 Street Fiesta, yang digelar di 3 kota besar dijawa, antara lain Bandung, Surabaya, Yogyakarta.
  Pada tahun 2004, C59 sesuai selogannya “Express Your Style”, C59 ikut ambil bagian dalam mengekspresikan music anak muda, dalam saing Indonesian Idol, berkerjasama dengan sebuah RCTI dan Fremantle Media Enterprises, Ltd. (penyelenggara acara reality show dari Amerika)
Tahun 2007, C59 mendapat penghargaan Hade Award dari dinas perindustrian Jawa Barat, dan KICK (Kreative Independent Clothing Kommunity), sebagai pelopor perclothingan di Bandung Jawa Barat.

B.   VISI DAN MISI PERUSAHAAN
PT.Caladi Lima Sembilan (C59) mempunyai visi sebagai berikut : Bisnis C59 adalah memasarkan produk C59 yang didesain, dikonsep, dicetak dan dipasarkan oleh C59. Dengan kata lain produk asli C59. Untuk menjawab kebutuhan pasar, maka C59 mengembangkan bisnis retailnya dengan mendirikan showroom dan berkerjasama dengan outlet-outlet di Indonesia yang berskala nasional (Matahari Dept.Store & Ramayana Dept.Store), sedangkan showroom-showroom C59 tersebar dibeberapa kota di Indonesia seperti tercantum di “Our Bussiness Location & Distribution”.
Sedangkan Misi PT.Caladi lima Sembilan (C59) adalah suatu bentuk bisnis dimana andalah pencipta ide, konsep dan desain. C59 hanyalah perantara untuk menjadikan konsep anda atau melukiskan konsep anda kedalam T-Shirt, Jacket, Sweater dan Asesories.

C.   LOKASI USAHA
Jalan Cigadung Raya Timur No.107 Bandung 40191
Telepon. 022-2506640 / 022-2504718
Fax. 022-2501159

D.   PROSES PRODUKSI

1.        POTONG
Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan, dalam proses ini keterangan pada lembar kerja direalisasi kedalam bentuk potongan kaos sesuai dengan model yang diminta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam sehari kurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa.
 Tata cara yang dilakukan oleh operator potong sebelum kain tersebut dipotong adalah sebagai berikut :
·      Memeriksa lembar kerja perintah kerja potong yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan atau kain yang dipotong sesuai permintaan.
·      Bahan yang sudah disiapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai dengan jumlah potongan yang diminta.
·                Dipola, yaitu bahan tersebut digambar modelnya diatas kain yang paling atas dengan memakai sejenis kapur.
·                Cutting, yaitu bahan yang sudah dipola tersebut dipotong mengikuti pola yang sudah ada.
·                Bahan yang sudah dipotong dipisah-pisah sesuai keterangan warna bahan perorder, karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebut selanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembaran kertas diujung ikatan kain, supaya tidak tercampur.

2.             SORTIR
Tujuan dari proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelum bahan tersebut disablon baik berupa goresan maupun lubang-lubang, juga untuk lebih memudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena dibagian sortir badan kain yang disablon sudah dipisah sesuai keterangan pada Lembar Kerja Order
3.             GAMBAR
Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena didalamnya terdapat beberapa unsure yang sangat berhubungan dengan bagian yang lainnya mulai dari afdruk, stel, sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan. Waktu yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari. 
  4. AFDRUK
Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk diafdruk. Klise tersebut harus disortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yang akan dipakai. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya gambar yang akan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus ditempuh sebelum screen siap distel, diantaranya :
·         Penyortiran gambar (seperti uraian diatas)
·         Pemolesan scree dengan SUPER-X yang bertujuan agar gambar dari klise yang akan diafdruk bisa keluar, tetapi terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelah proses pemolesan tersebut.
·         Penyinaran yang bertujuan menyinari screen yang sudah ditempeli dengan klise agar gambarnya bisa keluar atau ada dalam screen.
·         Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari, disemprotkan dengan air agar partikel-partikel screen (monil) dapat lepas sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati-hati supaya screen tidak sampai jebol atau rusak.
·         Pengeringan sekaligus penambalan. Screen yang masih dalam keadaan basah setelah disemprot, dijemur atau dioven agar kering, yang selanjutnya screen tersebut ditambal dengan sejenis obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bilamana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk distel. 
5. STEL
Tujuan dari proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pasantara tiap warna karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Cara yang biasa dilakukan biasanya dengan mencoba menyablonnya pada selembar kain putih agar hasil sablonnya bisa lebih jelas kelihatannya. Kemudian tiap screen yang akan distel posisi gambarnya dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stelnormal sehari mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB adalah 24 order. Waktu yang diperlukan proses ini 1 (satu) hari dalam kondisi normal.  
 6.SABLON
Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu bahan yang akan disablon, obat, dan screen yang akan distel. Untuk setiap operator sablon didampingi oleh dua orang pembantuk/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir, proses tersebut tidak bisa jalan, sehingga kerjasama dan kekompakan sangat perlu pada bagian ini, mengingat system kerjanya Team Work. Kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai 8000 potong, sudah termasuk TS (tanpa sambungan) untuk interval waktu 24 jam.
7.PRESS/SETRIKA
Pada tahap ini bahan yang sudah disablon harus dipress terlebih dahulu agar hasil sablonannya lebih bisa tahan lama dan tidak bau obat/cat sablon.
Dalam proses ini nampaknya tidak terlalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan adalah 1 hari dengan kapasitas perhari mencapai 3000-4000 potong. 
 8.JAHIT/OBRAS
Bahan atau kain yang sudah disablon disambung agar menjadi kaos yang sudah jadi (siap pakai). Perlu diketahui sebelu diobras, kain yang siap terseebut dicocokkan dahulu kode bahannya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainnya tidak bisa sama (tidak matching.
9.FINISHING
Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos/oblong dari benang ataupun kotor-kotor yang masih bisa dibersihkan dan untuk merapikan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal sampai dengan siap paket atau kirim.
10. PAKET
Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksi yang ada, dan barang yang sudah packing dari bagian finishing dikirim kesetiap cabang dengan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui jasa pengiriman.

1 komentar:

  1. teman jangan lupa yah masukin link gunadarma. Sekarang kan sudah mulai softskill, sebagai salah satu mahasiswa gunadarma ayo donk masukin link gunadarmanya.
    di cek ya studentsitenya ada pengumumannya lho... :)
    www.studentsite.gunadarma.ac.id

    BalasHapus