A. A.SEJARAH
BERDIRINYA PABRIK C59
Berawal dari keberanian pasangan Marius
Widyarto Wiwied (owner C59) dan Maria Goretti (istri dari Mas Wiwied), yang
membeli satu mesin jahit dan dua mesin obras, uang yang merupakan hasil dari menjual
kado pernikahan mereka pada 12 Oktober 1980 silam, didirikanlah perusahaan C59
yang kemudian pada setiap tanggal tersebut diperingati hari Ulang Tahun C59.
Nama perusahaan C59 sendiri berasal dari
alamat rumah, dimana Pak Wiwied dan Ibu Maria pertama kali tinggal, yaitu
Jl.Caladi No.59 Bandung. Pada awalnya bisnis C59 pertama kali adalah melayani
pesanan T-shirt bergambar yang pada masa itu teknik pengerjaannya masih manual,
belum menggunakan computer.
Baru pada tahun 1985, C59 mulai menunjukan
keunggulan dari segi bahan T-shirt, jenis sablon, dan teknik pisah warna hingga
produknya dapat dikenal di Bandung dan Jakarta.
Tahun 1990, C59 semakin berkembang dengan
membangun pabrik dan fasilitas modern, bersamaan dengan dibangunnya took retail
(showroom) yang pertama di Jl.Tikukur No.10.
Periode 1993-1994 C59 berdiri secara sah
sebagai perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan Bpk.Marius
Widyarto Wiwied, sebagai Direktur Utama (hingga saat ini), yang dilanjutkan
dengan melakukan ekspansi kebeberapa kota di Indonesia, dengan mendirikan took
sendiri dan menjalin kerja sama dengan Ramayana Depart.Store sebagai saluran
distribusi yaitu : Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, Ujung Pandang, Lampung,
Malang.
Tahun 1996, C59 memperoleh penghargaan Upakarti
untuk kategori Usaha Kecil Menengah (UKM).
Tahun 1999, PT.C59 memenangkan penghargaan
internasional Merit Award untuk kategori tema : Kalender Terbaik (Best Calender
Theme).
Tahun 2000, pada usia ke-20 C59 mulai
memasarkan produknya ke Eropa Tengah seperti : Ceko, Slovakia dan Germany).
Sedangkan untuk mengembangkan pasar lokal nasional C59 menjalin kerja sama
dengan Matahari Department Store. Konsep dan varian produknya juga berubah dari
“Basic T-shirt” atau kaos oblong menjadi “Fashion Apparel” dengan segmentasi
kalangan remaja usia 14-24 tahun.
Tahun 2001, C59 memperoleh peringkat pertama
di ajang penghargaan Enterprise 50 (50 UKM Nasional Terbaik) yang
diselenggarakan oleh Accenture dan Majalah SWA
Ketika tahun 2002-2003, PT.Caladi Lima
Sembilan andil peran dalam trend para kawulamuda, dengan mengadakan C59 Street
Fiesta, yang digelar di 3 kota besar dijawa, antara lain Bandung, Surabaya,
Yogyakarta.
Pada
tahun 2004, C59 sesuai selogannya “Express Your Style”, C59 ikut ambil bagian
dalam mengekspresikan music anak muda, dalam saing Indonesian Idol,
berkerjasama dengan sebuah RCTI dan Fremantle Media Enterprises, Ltd.
(penyelenggara acara reality show dari Amerika)
Tahun 2007, C59 mendapat penghargaan Hade
Award dari dinas perindustrian Jawa Barat, dan KICK (Kreative Independent
Clothing Kommunity), sebagai pelopor perclothingan di Bandung Jawa Barat.
B.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
PT.Caladi Lima Sembilan (C59) mempunyai visi sebagai berikut : Bisnis C59
adalah memasarkan produk C59 yang didesain, dikonsep, dicetak dan dipasarkan
oleh C59. Dengan kata lain produk asli C59. Untuk menjawab kebutuhan pasar,
maka C59 mengembangkan bisnis retailnya dengan mendirikan showroom dan
berkerjasama dengan outlet-outlet di Indonesia yang berskala nasional (Matahari
Dept.Store & Ramayana Dept.Store), sedangkan showroom-showroom C59 tersebar
dibeberapa kota di Indonesia seperti tercantum di “Our Bussiness Location &
Distribution”.
Sedangkan Misi
PT.Caladi lima Sembilan (C59) adalah suatu bentuk bisnis dimana andalah
pencipta ide, konsep dan desain. C59 hanyalah perantara untuk menjadikan konsep
anda atau melukiskan konsep anda kedalam T-Shirt, Jacket, Sweater dan
Asesories.
C.
LOKASI USAHA
Jalan
Cigadung Raya Timur No.107 Bandung 40191
Telepon.
022-2506640 / 022-2504718
Fax.
022-2501159
D.
PROSES PRODUKSI
1.
POTONG
Proses
potong merupakan proses pertama yang dilakukan, dalam proses ini keterangan
pada lembar kerja direalisasi kedalam bentuk potongan kaos sesuai dengan model
yang diminta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam sehari kurang lebih
2500 potong untuk oblong biasa.
Tata cara yang dilakukan oleh operator potong
sebelum kain tersebut dipotong adalah sebagai berikut :
·
Memeriksa
lembar kerja perintah kerja potong yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis
bahan atau kain yang dipotong sesuai permintaan.
·
Bahan
yang sudah disiapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai dengan jumlah
potongan yang diminta.
·
Dipola,
yaitu bahan tersebut digambar modelnya diatas kain yang paling atas dengan
memakai sejenis kapur.
·
Cutting,
yaitu bahan yang sudah dipola tersebut dipotong mengikuti pola yang sudah ada.
·
Bahan
yang sudah dipotong dipisah-pisah sesuai keterangan warna bahan perorder,
karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebut
selanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembaran kertas
diujung ikatan kain, supaya tidak tercampur.
2.
SORTIR
Tujuan
dari proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelum bahan
tersebut disablon baik berupa goresan maupun lubang-lubang, juga untuk lebih
memudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena dibagian sortir badan
kain yang disablon sudah dipisah sesuai keterangan pada Lembar Kerja Order
3.
GAMBAR
Dari sekian
yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena didalamnya terdapat
beberapa unsure yang sangat berhubungan dengan bagian yang lainnya mulai dari
afdruk, stel, sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan. Waktu yang
diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.
4. AFDRUK
Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti
sudah siap untuk diafdruk. Klise tersebut harus disortir dahulu yang bertujuan
untuk menentukan ukuran screen yang akan dipakai. Penentuan ukuran screen ini
disesuaikan dengan besarnya gambar yang akan dicetak. Dalam proses afdruk ada
beberapa tahap yang harus ditempuh sebelum screen siap distel, diantaranya :
·
Penyortiran
gambar (seperti uraian diatas)
·
Pemolesan
scree dengan SUPER-X yang bertujuan agar gambar dari klise yang akan diafdruk
bisa keluar, tetapi terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelah proses
pemolesan tersebut.
·
Penyinaran
yang bertujuan menyinari screen yang sudah ditempeli dengan klise agar
gambarnya bisa keluar atau ada dalam screen.
·
Penyemprotan,
dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari, disemprotkan dengan air
agar partikel-partikel screen (monil) dapat lepas sehingga membentuk gambar
seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati-hati supaya screen
tidak sampai jebol atau rusak.
·
Pengeringan
sekaligus penambalan. Screen yang masih dalam keadaan basah setelah disemprot,
dijemur atau dioven agar kering, yang selanjutnya screen tersebut ditambal
dengan sejenis obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bilamana proses
tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk distel.
5. STEL
Tujuan dari proses ini agar gambar yang
disablon letak gambarnya bisa pasantara tiap warna karena dalam satu gambar
bisa terdiri dari beberapa warna. Cara yang biasa dilakukan biasanya dengan
mencoba menyablonnya pada selembar kain putih agar hasil sablonnya bisa lebih
jelas kelihatannya. Kemudian tiap screen yang akan distel posisi gambarnya
dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stelnormal sehari mulai
pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB adalah 24 order. Waktu yang
diperlukan proses ini 1 (satu) hari dalam kondisi normal.
6.SABLON
Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh
3 faktor yaitu bahan yang akan disablon, obat, dan screen yang akan distel.
Untuk setiap operator sablon didampingi oleh dua orang pembantuk/knek, bilamana
satu knek atau sebaliknya tidak hadir, proses tersebut tidak bisa jalan,
sehingga kerjasama dan kekompakan sangat perlu pada bagian ini, mengingat
system kerjanya Team Work. Kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat
mencapai 8000 potong, sudah termasuk TS (tanpa sambungan) untuk interval waktu
24 jam.
7.PRESS/SETRIKA
Pada tahap ini bahan yang sudah disablon harus
dipress terlebih dahulu agar hasil sablonannya lebih bisa tahan lama dan tidak
bau obat/cat sablon.
Dalam proses ini nampaknya tidak terlalu
banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan adalah 1 hari dengan
kapasitas perhari mencapai 3000-4000 potong.
8.JAHIT/OBRAS
Bahan atau kain yang sudah disablon disambung
agar menjadi kaos yang sudah jadi (siap pakai). Perlu diketahui sebelu diobras,
kain yang siap terseebut dicocokkan dahulu kode bahannya, karena untuk setiap
pemotongan bahan, warna kainnya tidak bisa sama (tidak matching.
9.FINISHING
Tujuan dari proses ini adalah untuk
membersihkan kaos/oblong dari benang ataupun kotor-kotor yang masih bisa
dibersihkan dan untuk merapikan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya
dimasukan kedalam plastic seal sampai dengan siap paket atau kirim.
10. PAKET
Paket ini merupakan proses paling akhir dari
rangkaian proses produksi yang ada, dan barang yang sudah packing dari bagian
finishing dikirim kesetiap cabang dengan cara dikirim langsung oleh bagian
ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui jasa pengiriman.